Memaknai Harapan Dalam Islam
Makna harapan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebut juga hasrat yang berarti keinginan yang kuat. Secara bebas dapat diartikan bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan diwaktu yang  akan datang. Secara fitrah setiap manusia mempunyai harapan berupa keinginan yang ingin diperolehnya suatu saat nanti. Adanya harapan atau bisa disebut juga impian dapat mendorong manusia untuk lebih semangat dalam menggapai sesuatu. Seorang manusia yang hdup tanpa adanya harapan dan impian maka hidupnya tidak akan menentu, karena ia tidak mempunyai tujuan yang pasti dalam hidupnya. Dengan harapan menjadi salah satu pembeda kita dengan orang yang sudah mati. Mempunyai harapan adalah sesuatu yang baik bahkan dianjurkan dalam Islam karena dengan adanya harapan ini tujuan yang ingin dicapai oleh manusia menjadi jelas dan terarah. Allah Swt pernah firman dalam QS Al-Insyirah:8, “Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. Ayat tadi secara jelas menjelaskan tentang pentingnya suatu harapan, jika harapan dilakukan dengan sesuai syariat Islam maka mudah-mudahan itu membawanya menjadi muslim yang lebih baik. Dalam harapan juga harus jelas kepada siapa ia berharap. Sebagai muslim kita hanya wajib kepada Sang Pemberi harapan yaitu Allah Swt, jangan samapai kita berharap kepada selainnya. Karena jika kita berharap hanya selain kepada Allah Swt maka bisa jadihal tersebut masuk kepada syirik (menduakan Allah). Seseorang yang beriman kepada Allah Swt pasti mempunyai harapan yang mulia karena sebuah harapan akan berbanding lurus dengan adanya keimanan. Jika imannya tidak ada maka harapan kepada Allah pun akan hilang, dan jika imannya ada maka harapan kepada Allah pun akan kuat membangun dirinya. Lawan dari harapan yaitu sifat putus asa, ia tidak mempunya semangat dan keinginan untuk mencapai harapannya. Bagi mereka yang berputus asa maka ia sama dengan orang yang kafir. Firman Allah Swt, “Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". (QS. Yusuf:87). Dari ayat di atas sudah jelas jika kita tidak ingin disamakan dengan orang kafir maka janganlah kita orang yang putus asa. Tidak semua harapan harus kita perjuangkan, jika kita punya harapan yang diluar syariat Islam maka harpan tersebut tidak perlu diperjuangkan, karena bisa jadi harapan tersebut munculnya dari bisikan syetan. Wallahu ‘Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *