Adab Dalam Buang Hajat (BAB dan BAK)
Agama Islam mengatur segala perkara dalam kehidupan manusia baik hal yang dianggap kecil sampai perkara yang besar, dari hubungan antar sesama manusia dan dengan yang lainnya. Bahakan ketika manusia bangun tidur dan hendak tidur kembali semua telah ada adab-adabnya. Termasuk di dalamnya mengenai adab-adab ketika hendak buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK), diantara yang termasuk kepada adab-adab BAK dan BAB yaitu:
  1. Berdoa sebelum memasuki kamar kecil/WC. Karena kemar kecil/WC adalah tempat favorit bagi bangsa jin, sehingga ketika kita berdoa akan menghalangi mereka dari melihat aurat kita. Sabda Rasulullah Saw, “Penghalang antara jin dan aurat anak Adam jika salah seorang darikalian memasuki al-khalaa’ (kamar kecil/Wc) adalah ia mengucapkan, “Bismillah”. (HR. Tirmidzi). Dan hal yang sama berlaku ketika keluar dari kamar kecil
  2. Mendahulukan kaki kiri ketika masuk kamar kecil dan ketika keluar mendahulukan kaki kanan.
  3. Jika terpaksa buang hajat ditempat terbuka, maka sebaiknya menjauh hingga tempat yang tidak terlihat oleh siapapun.
  4. Tidak boleh menghadap atau membelakangi kiblat, baik ditempat yang terbuka ataupun tempat khusus. Sabda Rasulullah Saw, “Jika kalian hendak buang hajat, janganlah menghadap dan membelakangi kiblat. Tapi menghadaplah ke timur atau ke barat”. (HR. Muslim)
  5. Dilarang buang hajat ditempat yang sering dilalui manusia atau tempat yang biasa dipakai untuk istirahat orang yang dalam perjalanan. Sabda Rasulullah Saw, “Jauhilah dua perkara yang mengundang laknat. Mereka bertanya, “Apakah dua perkara yang mengundang laknat itu ya Rasulullah?. “Beliau berkata, “Orang yang buang hajat di jalan orang-orang atau di tempat berteduh mereka”. (HR. Abu Dawud)
  6. Dilarang kencing di tempat yang airnya tidak mengalir dan kencing dalam keadaan duduk lebh utama.
  7. Diwajibkan bersuci setelah buang hajat. Dari Ibnu ‘Abbas ra, bahwa Nabi Saw pernah melalui dua kubur, lalu bersabda, “Sesungguhnya mereka berdua diadzab. Mereka diadzab karena dosa besar. Salah seorang diantara mereka diadzab karena tidak bersuci dari kencingnya, sedang yang lain suka menggunjing diantara manusia”. (HR. Muttafaq ‘Alaih)
  8. Ketika bersuci menggunakan air dan batu, atau benda yang serupa dengan batu. Namun menggunakan air lebih utama. Dari sahabat Anas ra, di aberkata, “Rasulullah Saw pernah memasuki jamban. Lalu aku dan anak kecil yang seusia denganku membawakan beliau setimba air dan sebuah tombak kecil. Beliau Saw lantas bersuci denga air”. (Muttafaq ‘Alaih).
Wallahu ‘Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *