Mendapat Perlindungan di Padang Mahsyar
Keadan seorang manusia ketika berada di padang mahsyar sangat bingung dan susah dengan urusan masing-masing. Mereka sibuk dengan amal dan dosanya. Apakah amal perbuatannya akan diterima atau ditolak, dan bagaimana juga dengan kesalahannya. Kesibukan dan kerumitan manusia di padang mahsyar digambarkan dalam hadits Rasul saw berikut, “Wahai manusia sesunggunya kalian akan dikumpulkan menuju Allah ta’ala dalam keadaan tidak beralas kaki, tak berpakaian dan belum dikhitan, Aisyah ra bertanya kepada Rasulullah, ‘Apakah lelaki dan wanita akan melihat satu sama lain? “Nabi Saw menjawab; “keadaannya jauh lebih berat dari sekedar melihat satu sama lain”. (HR Muslim). Namun bagaimanapun susahnya keadaan disana, ada orang-orang yang mendapat perlindungan di alam mahsyar. Diantara orang-orang yang mendapat perlindungan di padang mahsyar menurut hadits Bukhari dan Muslim yaitu:
  1. Pemimpin yang adil, mereka yang berlaku tidak berat sebelah baik kepada orang yang kaya ataupun yang miskin tidak dibeda-bedakan
  2. Seorang remaja/pemuda yang rajin beribadah kepada Allah, masa remajanya dipenuhi dengan ibadah, baik itu menuntut ilmu, membantu sesama atau ibadah lainnya
  3. Seorang lelaki yang hatinya selalu ingat ke masjid-masjid, ketika kebanyakan orang sering jauh dari masjid, hatinya ingat selalu ke masjid karena rasa rindunya untuk melaksanakan ibadah kepada Allah
  4. Dua orang yang saling cinta mencintai karena Allah dan berpisah pun karena Allah, rasa cintanya tidak didasari dengan nafsu atau hal keduniawian, tetapi hanya mengharap ridha dari Allah
  5. Seorang lelaki yang dirayu oleh wanita yang bangsawan dan rupawan, lalu ia menjawab sesungguhnya aku takut kepada Allah. Ia adalah seorang hamba shaleh yang mampu menjaga nafsu syahwatnya walau dengan godaan yang kuat dan datang silih berganti
  6. Seorang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi tanpa ingin diketahui oleh orang lain, seseorang yang ikhlas dalam membantu sesama tanpa ada keinginan untuk mendapat pujian orang lain
  7. Seseorang yang sering berdzikir kepada Allah Swt di tempat yang sunyi sampai-sampai kedua matanya bercucuran air mata, ia yang senantiasa ingat akan dosanya dan lupa akan amal kebaikannya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *