Beribadah Tanpa Berilmu
Ilmu adalah sesuatu yang sangat berharga yang dapat menentukan kualitas seseorang. Dengan adanya ilmu ini seseorang dapat dihormati dan dihargai, segala pendapat dan kritikannya pasti dapat diterima oleh yang lain, karena apa yang ia bicarakan mempunyai bobot tersendiri yang mudah dipahami dan dilaksanakan bagi yang lainnya. Dengan ilmu pula suatu bangsa akan menjadi bangsa yang maju dan modern, yang di dalamnya terhimpun masyarakat yang berpendidikan dengan kebiasaan bertanya dan menulis. Mengingat sangat pentingnya suatu ilmu pada seseorang, Rasul Saw pernah bersabda “'Ilmu itu ibarat harta yang terpendam, dan kunci untuk menggalinya adalah kesediaan untuk bertanya. Karena itu, bertanyalah kamu sekalian hal-hal yang tidak kamu ketahui. Sesungguhnya dalam proses tanya jawab akan diberikan pahala oleh Allah pada empat kelompok, yaitu: orang yang bertanya, orang yang menjawab, orang yang mendengarkan, dan orang yang mencintai mereka.'' (HR Abu Nu'aim dari Ali bin Abi Thalib). Lalu bagaimana hubungannya antara beribadah dengan berilmu ? dan bagaimana pula pengaruhnya masing-masing. Setiap orang oleh Allah Swt diberi kesempatan untuk mencari ilmu, namun tidak setiap orang mampu memanfaatkannya, sehingga kebodohan tetap menjadi teman setianya dan dalam waktu dekat pun maka ia akan merugi karena kebodohannya sendiri. Bagi mereka yang tidak memiliki ilmu akan sulit dalam beribadah karena orang bodoh tidak memiliki pengetahuan atas apa yang ia kerjakan, sehingga shalat yang ia kerjakan, puasa yang ia laksanakan dan ibadah-ibadah lainnya akan bernilai kosong karena tata cara dan prakteknya sudah salah, dan yang lebih parahnya lagi, dengan sadar dan sengaja ia mengajak orang lain mengikuti cara ibadahnya yang salah karena tanpa adanya ilmu. Misal, seorang perempuan yang menjadi imam bagi laki-laki, ibadah puasa dalam waktu yang diharamkan untuk berpuasa atau ibadah haji tanpa adanya pengetahuan tentang rukun-rukunnya. Besar harapan bagi kita setelah mengetahui pentingnya ilmu dalam beribadah,  yang memiliki pengaruh dalam diterima atau tidaknya suatu ibadah. Maka semangat dalam terus mencari dan belajar ilmu agama menjadi penting sehingga terhindar dari ibadah yang ditolak dan sia-sia. Wallahu A’lam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *